Mеlіhаt bеlum ѕаmраumur dеmаm, оrаng wаngі tаnаh раѕtі аkаn mеrаѕа khаwаtіr dаn іngіn ѕесераtnуа mеngоbаtіnуа.
Tetapi hati-hati, melansir kabar dari Vietnamnet.vn pada Sabtu (24/8/2019), seorang bocah dinyatakan alami gagal hati gara-gara orang tua salah beri porsi obat.Phan Hong Sang, Wakil Kepala Departemen Pengendalian Racun Intensif, Rumah Sakit Umum di Phu Tho, Vietnam, mengatakan bahwa pasien TVD, yang berusia 27 bulan dalam kondisi kritis.
Bocah tersebut harus dipindahkan ke daerah tinggal sakit darurat pada pada 14 Agustus 2019 kemudian, dalam kondisi kritis karena antipiretik parasetamol.
Pasien dirawat di rumah sakit dalam kondisi, lemah, demam tinggi 38 derajat, kesusahan bernapas, paru-paru berventilasi jelek, dan hati membesar 2cm di bawah panggul.
Dokter mendiagnosis, pasien mengalami asidosis metabolik parah (PH 7.1) berdasarkan pneumonia atau radang paru-paru.
Keluarga menyampaikan setiap anaknya mengalami demam tinggi dan sesak nafas, mereka memberinya parasetamol antipiretik 500mg x 4 kapsul dalam sehari.
Hal itu sudah dilakukan selama 4 hari berturut-turut.
Setelah selamtakan oleh dokter, balita malang tersebut justru mengalami koma dan pupilnya memperlihatkan kontraksi.
Setelah dicek bocah tersebut dinyatakan alami gagal hati kronis, hingga terjadi peningkatan enzim hati serta terjadi kenaikan bilirubin.
Setelah penanganan yang gagal tersebut, pasien hasilnya kembali dirujuk ke Rumah Sakit Anak Nasional untuk perawatan lebih lanjut.
Pelajaran buat kita, untuk tidak sembarang pilih dan agar selalu waspada dalam menunjukkan obat kepada belum remaja. Baca isyarat penggunaan dan tidak perlu dipakai jikalau tidak tahu porsi pastinya.
Dosis yang lebih banyak tidak menjamin kesembuhan, justru mampu jadi bahaya yang merugikan belum dewasa kita.
Sеmоgа іnѕіdеn tеrѕеbut bеrmаnfааt bаgі kіtа dаlаm mеnjаgа kеѕеhаtаn kеluаrgа dаn аnаk-аnаk dі rumаh.
Bocah tersebut harus dipindahkan ke daerah tinggal sakit darurat pada pada 14 Agustus 2019 kemudian, dalam kondisi kritis karena antipiretik parasetamol.
Pasien dirawat di rumah sakit dalam kondisi, lemah, demam tinggi 38 derajat, kesusahan bernapas, paru-paru berventilasi jelek, dan hati membesar 2cm di bawah panggul.
Dokter mendiagnosis, pasien mengalami asidosis metabolik parah (PH 7.1) berdasarkan pneumonia atau radang paru-paru.
Keluarga menyampaikan setiap anaknya mengalami demam tinggi dan sesak nafas, mereka memberinya parasetamol antipiretik 500mg x 4 kapsul dalam sehari.
Hal itu sudah dilakukan selama 4 hari berturut-turut.
Setelah selamtakan oleh dokter, balita malang tersebut justru mengalami koma dan pupilnya memperlihatkan kontraksi.
Setelah dicek bocah tersebut dinyatakan alami gagal hati kronis, hingga terjadi peningkatan enzim hati serta terjadi kenaikan bilirubin.
Setelah penanganan yang gagal tersebut, pasien hasilnya kembali dirujuk ke Rumah Sakit Anak Nasional untuk perawatan lebih lanjut.
Pelajaran buat kita, untuk tidak sembarang pilih dan agar selalu waspada dalam menunjukkan obat kepada belum remaja. Baca isyarat penggunaan dan tidak perlu dipakai jikalau tidak tahu porsi pastinya.
Dosis yang lebih banyak tidak menjamin kesembuhan, justru mampu jadi bahaya yang merugikan belum dewasa kita.
Sеmоgа іnѕіdеn tеrѕеbut bеrmаnfааt bаgі kіtа dаlаm mеnjаgа kеѕеhаtаn kеluаrgа dаn аnаk-аnаk dі rumаh.
Tags:
Kesehatan