Pаdа kаlаngаn реnduduk Mеlауu, аdа раntаngаn bаgі реrеmрuаn 44 hаrі раѕсаmеlаhіrkаn уаng ѕudаh dірrаktіkkаn ѕесаrа bеbuуutаn.
Pаѕаlnуа, mаѕа іnі dіаnggар ѕеlаku аbаd реmulіhаn fungѕі kеwаnіtааn dаrі ѕеmuа lukа ѕеrtа fіѕіk dаn mеntаl.
Pada jangka waktu ini juga, rahim juga akan mulai berkontraksi, berkurang mirip sebelum hamil.
Waktu 44 hari itu dirasa cukup untuk mengembalikan organ kewanitaan.
Suami mesti melaksanakan pekerjaan sama dengan istri mereka untuk menyingkir dari selama periode itu untuk memilih kesehatan mereka sepenuhnya.
Namun, ada juga perkara suami yang kejam, bisa jadi alasannya ialah tipikal yang garang dan ada juga yang tidak mengetahui apa yang seharusnya tidak dilakukan kepada istrinya.
Seperti apa yang dikisahkan Indah Hazrila yang diunggah di di halaman facebooknya ini.
Sulit dimengerti seorang ibu yang gres 4 hari melahirkan, terpaksa menahan sakit karena suaminya terlalu kasar.
Tak bisa dibayangkan, bagaimana rasa sakit yang dialami istrinya.
Yang paling mengenaskan, bayi berusia 4 hari mesti masuk panti asuhan tamat kekejaman ayahnya.
Mari kita ikuti kisahnya di bawah ini.
Inі mаmрu Andа jаdіkаn реlаjаrаn dаn bаgіkаn untuk ѕіара рun dі luаr ѕаnа.
Baru berusia 4 hari
Kisah ini sudah terjadi bertahun-tahun kemudian. Namun alasannya yakni kengeriannya, saya ingin menceritakannya lagi.
Di ruang gawat darurat, kami menerima seorang pasien ibu muda. Ia baru melahirkan empat hari yang lalau.
Wajahnya biru pucat, matanya yang hitam ke atas, bibirnya kebiruan, mulutnya berbusa, tubuhnya kaku … masbodoh.
Sang suami berkata, istrinya tiba-tiba jatuh saat tidur. Dan istrinya juga mengalami perdarahan pada dikala bersamaan.
Staf medis kami bersusah payah untuk menstabilkan keadaan ibu yang sungguh kritis tersebut. Bantuan pun segera diberikan.
Pada sewaktu yang sama, dokter melaksanakan investigasi dasar pada pasien untuk menyaksikan berapa banyak darah yang keluar dari kemaluan si ibu.
Begitu kainnya dibuka, ditemukan kain sudah mengering, celana dalam dipenuhi darah. Saat dokter mengusut jahitannya, ia memperoleh hal yang mengejutkan.
Episiotomi perut terbuka!
Dia kagetbukan lantaran luka episiotomi terbuka alasannya adalah benang itu lepas, tapi karena luka itu terlihat robek-robek, dan menciptakan luka itu kian memburuk.
Dokter telah mengasumsikan hal yang satu itu sebagai kemungkinan penyebab ibu itu mengalami pendarahan hebat.
Dokter kembali menemui suaminya. Saat itu, si ibu diberi pertolongan pernapasan pribadi dari paru-paru dan sedang mendapatkan transfusi darah dan obat-obatan yang lain alasannya ialah kondisinya semakin parah.
Dokter perlahan bertanya terhadap suaminya:
“Jujurlah dengan saya Apakah kau berhubungan seks dengan istrimu?”
“Eh, bagaimana mungkin Pak dokter, istri aku habis melahirkan.” Kilahnya.
Pak, saya mohon supaya jujur kepada aku. Tidak mungkin seorang istri melaksanakan pekerjaan , akan robek mirip yang saya lihat sebelumnya.
Sang suami risikonya mengakui bahwa dia sudah bermitra dengan istrinya secara paksa. Bagian kemaluan istrinya robek karena ia sudah memaksanya.
Setelah puas dengan keinginannya, ia memperoleh tubuh istrinya kejang, datang-datang mulutnya berbuih dan dia hilang kesadaran.
“Allahuakhbar! Astagfirullah!” Tidak ada respon yang dapat dikatakan dokter. Hanya bisa menahan amarah dan keprihatinan. Sesungguhnya Allah Maha Penyayang, Dia sudah mengundang sang ibu kembali ke sisiNya.
Dokter tidak mampu menyelamatkan si ibu alasannya yakni kehilangan darah yang berlebihan dan kegagalan organ dalam tubuh.
Ada pesan tersirat dalam akhir hayat ibu ini. Tidak ada lagi trauma baginya, tidak ada lagi rasa sakit untuknya.
Tapi sayang anaknya yang masih bayi. Harapan merasakan kehangatan air susu ibu, kelembutan lengan ibu, sekarang sudah jadi piatu alasannya nafsu ayahnya sendiri.
Sumbеr: іѕlаmіdіа.соm
Tags:
Inspirasi