Dulu Tіmоr Lеѕtе ngоtоt іngіn lераѕ dаrі Indоnеѕіа. Sаkіng ngоtоnуа, wаrgа dаеrаh уаng dаhulu mаѕіh Prоvіnѕі Tіmоr Tіmur іtu nеkаt аngkаt ѕеnjаrа. Wаrgа bаrеng kеlоmроk реmbеrоntаk Frеtіlіn bеrреrаng mеlаwаn ѕеrdаdu Indоnеѕіа.

Setelah 21 tahun merdeka, sekarang negara itu terancam melarat dan masuk formasi negara termiskin di dunia.
Timor Leste, negara yang sebagian besar dari 1,3 juta orangnya memeluk agama Kristen, baru diakui secara internasional tiga tahun sehabis pemungutan bunyi.
Timor Leste lepas dari Indonesia pada tahun 1999 lewat referendum.
Lembaga yang menanggulangi pemungutan bunyi di Timor Leste oleh Unamet PBB mengumumkan 3/4 warga Timor Leste menolak opsi optimistis khusus dan lebih memilih lepas dari Indonesia.
Sebelum Timor Leste memperoleh kemerdekaannya, sempat terjadi laga senjata militer oleh ABRI yang diketahui dengan operasi seroja.
Dalam operasi itu, pasukan ABRI berusaha menggulingkan pemerintahan Fretlin yang kemudian menimbulkan pendudukan seperempat masa.
Sekitar 100.000-180.000 prajurit dan warga sipil gugur dalam pertempuran tersebut.
Selama beberapa tahun militer Indonesia menghadapi perlawanan besar-besaran di pedalaman pegunungan pulau itu.
Kemudian, pada 20 Mei 2002, Timor Leste mendapatkan kemerdekaanya dari Indonesia.
Negara ini memasksakan diri untuk lepas dari Indonesia dan memutuskan bangkit sendiri selaku suatu negara medeka.
Kini 18 tahun telah berlalu, negara yang menentukan mandiri itu bukannya tambah makmur justru makin sengsara dan alami kejatuhan ekonomi parah.
Mengutip Tribunnews, Timor Leste tak hanya alami kemiskinan ahli, negara ini juga digadang sebagai negara yang akan melarat.
Menurut Bank Dunia tahun pada Minggu (5/7/2020), kemajuan ekonomi Timor Leste sungguh lamban dibandingkan negara yang lain.
Negara ini juga disebut menyandang status negara termiskin di dunia.
Menurut United National Development Programme (UNDP), Timor Leste menempati urutan ke 152 dari 162 sebagai negara termiskin di dunia.
PDB per kapita Timor Leste diperkirakan sekitar 2,356 dollar AS (Rp34,23 juta), sementara Indonesia tahun 2019 saja meraih 4.274 dollar AS (Rp60 juta).
Sementara itu di sektor ekonomi, Timor Leste sangat bergantung pada Australia dan Indonesia, untuk barang-barang impor.
Tahun 2019, Bank Dunia melaporkan pertumbuhan ekonomi Timor Leste sekitar 4,1% di tahun 2020, berkembangmenjadi 4,9% diperkirakan hingga 2021.
Pertumbuhan investasi di Timor Leste sungguh lemah pasca-merdeka, ini terkait stabilitas politik dan ekonomi di negara yang masih bergejolak itu.
Saat ini Timor Leste mengandalkan pemasukan dari minyak, tahun 2019 kemudian buatan minyak Timor Leste meraih 38 juta barel setara minyak (BOE) dengan banyak kerja sama dengan Australia.
Namun, menurut data Timor Leste Economic Report, yang dirilis Bank Dunia 2020, ekonomi Timor Leste justru makin buruk balasan Covid-19.
Di dikala yang sama keadaan politik di negara itu juga belim stabil.
Pemerintah Timor Leste hingga utang 250 dollar AS dari Petroleum Fund di mana 60% dipakai untuk penanganan Covid-19.
Virus corona memperburuk kondisi ekonomi Timor Leste, menurunkan jumlah kunjungan pelancong abnormal, dan memperlambat ekspor-impor.
Di segi lain, pengeluaran negara kian bertambah untuk meminimalisir imbas pandemi.
Timor Leste Merengek Minta Tolong Indonesia Evakuasi Warganya dari China
Ketika pandemi virus corona melanda China beberapa bulan kemudian, Timor Leste merengek minta pertolongan Indonesia.
Menteri Perencanaan dan Investigasi Strategis Republik Demokratik Timor Leste Xanana Gusmao membenarkan hal itu.
Dia melaksanakan kunjungan ke Indonesia untuk bertemu Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD di kantornya.
Dia menyebutkan bahwa negaranya tidak mempunyai fasilitas untuk mengkarantika ke-17 warganya final virus corona.
"Karena mesti mengetahui, kami tidak mempunyai fasilitas dan yang bisa kita kerjakan minta dukungan ke negara-negara lain," ujar Xanana.
Xanana meminta derma untuk mengevakuasi warganya yang berada di China.
Jika tidak dibantu pihaknya khawatir dengan potensi penularan virus corona.
Namun, undangan itu ternyata ditolak oleh Indonesia.
Selain itu pemerintah Timor Leste juga sempat minta tolong ke Bali untuk mengkarantina warganya di bali.
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, I Ketut Suarjaya, Selasa (4/1/20).
"Kita menolak dijadikan tempat karantina. Kita tak mampu mendapatkan proposal mereka," kata Suarjaya.
Menurut Suarjaya, penolakan tersebut sudah sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo yang menyetop sementara kunjungan dari China.
Namun, dari beragam penolakan itu Timor Leste mendapat jawaban dari Selandia Baru.
Pesawat Selandia Baru yang mengevakuasi 190 orang dari Wuhan menenteng 17 di antaranya yakni warga Timor Leste.
Tidak ada penumpang dalam pesawat yang menunjukkan tanda-tanda virus corona.
Tetapi, satu orang sempat dilarang terbang sehabis gagal dalam pemeriksaa kesehatan pra-terbang. menurut keterangan Kementerian Luar Negeri Selandia Baru, terdapat 54 warganya.
Kemudian 44 residen permanen berpaspor China. Lalu 23 orang asal Australia beserta 12 residen permanen menggunakan paspor Negeri "Panda", delapan orang dari Inggris.
17 dari Timor Leste, 17 yang lain warga Papua Nugini, Lima Samoa, empat Tonga dan dua pendudu Fiji sisanya penduduk negara lain.
Timor Leste lepas dari Indonesia pada tahun 1999 lewat referendum.
Lembaga yang menanggulangi pemungutan bunyi di Timor Leste oleh Unamet PBB mengumumkan 3/4 warga Timor Leste menolak opsi optimistis khusus dan lebih memilih lepas dari Indonesia.
Sebelum Timor Leste memperoleh kemerdekaannya, sempat terjadi laga senjata militer oleh ABRI yang diketahui dengan operasi seroja.
Dalam operasi itu, pasukan ABRI berusaha menggulingkan pemerintahan Fretlin yang kemudian menimbulkan pendudukan seperempat masa.
Sekitar 100.000-180.000 prajurit dan warga sipil gugur dalam pertempuran tersebut.
Selama beberapa tahun militer Indonesia menghadapi perlawanan besar-besaran di pedalaman pegunungan pulau itu.
Kemudian, pada 20 Mei 2002, Timor Leste mendapatkan kemerdekaanya dari Indonesia.
Negara ini memasksakan diri untuk lepas dari Indonesia dan memutuskan bangkit sendiri selaku suatu negara medeka.
Kini 18 tahun telah berlalu, negara yang menentukan mandiri itu bukannya tambah makmur justru makin sengsara dan alami kejatuhan ekonomi parah.
Mengutip Tribunnews, Timor Leste tak hanya alami kemiskinan ahli, negara ini juga digadang sebagai negara yang akan melarat.
Menurut Bank Dunia tahun pada Minggu (5/7/2020), kemajuan ekonomi Timor Leste sungguh lamban dibandingkan negara yang lain.
Negara ini juga disebut menyandang status negara termiskin di dunia.
Menurut United National Development Programme (UNDP), Timor Leste menempati urutan ke 152 dari 162 sebagai negara termiskin di dunia.
PDB per kapita Timor Leste diperkirakan sekitar 2,356 dollar AS (Rp34,23 juta), sementara Indonesia tahun 2019 saja meraih 4.274 dollar AS (Rp60 juta).
Sementara itu di sektor ekonomi, Timor Leste sangat bergantung pada Australia dan Indonesia, untuk barang-barang impor.
Tahun 2019, Bank Dunia melaporkan pertumbuhan ekonomi Timor Leste sekitar 4,1% di tahun 2020, berkembangmenjadi 4,9% diperkirakan hingga 2021.
Pertumbuhan investasi di Timor Leste sungguh lemah pasca-merdeka, ini terkait stabilitas politik dan ekonomi di negara yang masih bergejolak itu.
Saat ini Timor Leste mengandalkan pemasukan dari minyak, tahun 2019 kemudian buatan minyak Timor Leste meraih 38 juta barel setara minyak (BOE) dengan banyak kerja sama dengan Australia.
Namun, menurut data Timor Leste Economic Report, yang dirilis Bank Dunia 2020, ekonomi Timor Leste justru makin buruk balasan Covid-19.
Di dikala yang sama keadaan politik di negara itu juga belim stabil.
Pemerintah Timor Leste hingga utang 250 dollar AS dari Petroleum Fund di mana 60% dipakai untuk penanganan Covid-19.
Virus corona memperburuk kondisi ekonomi Timor Leste, menurunkan jumlah kunjungan pelancong abnormal, dan memperlambat ekspor-impor.
Di segi lain, pengeluaran negara kian bertambah untuk meminimalisir imbas pandemi.
Timor Leste Merengek Minta Tolong Indonesia Evakuasi Warganya dari China
Ketika pandemi virus corona melanda China beberapa bulan kemudian, Timor Leste merengek minta pertolongan Indonesia.
Menteri Perencanaan dan Investigasi Strategis Republik Demokratik Timor Leste Xanana Gusmao membenarkan hal itu.
Dia melaksanakan kunjungan ke Indonesia untuk bertemu Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD di kantornya.
Dia menyebutkan bahwa negaranya tidak mempunyai fasilitas untuk mengkarantika ke-17 warganya final virus corona.
"Karena mesti mengetahui, kami tidak mempunyai fasilitas dan yang bisa kita kerjakan minta dukungan ke negara-negara lain," ujar Xanana.
Xanana meminta derma untuk mengevakuasi warganya yang berada di China.
Jika tidak dibantu pihaknya khawatir dengan potensi penularan virus corona.
Namun, undangan itu ternyata ditolak oleh Indonesia.
Selain itu pemerintah Timor Leste juga sempat minta tolong ke Bali untuk mengkarantina warganya di bali.
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, I Ketut Suarjaya, Selasa (4/1/20).
"Kita menolak dijadikan tempat karantina. Kita tak mampu mendapatkan proposal mereka," kata Suarjaya.
Menurut Suarjaya, penolakan tersebut sudah sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo yang menyetop sementara kunjungan dari China.
Namun, dari beragam penolakan itu Timor Leste mendapat jawaban dari Selandia Baru.
Pesawat Selandia Baru yang mengevakuasi 190 orang dari Wuhan menenteng 17 di antaranya yakni warga Timor Leste.
Tidak ada penumpang dalam pesawat yang menunjukkan tanda-tanda virus corona.
Tetapi, satu orang sempat dilarang terbang sehabis gagal dalam pemeriksaa kesehatan pra-terbang. menurut keterangan Kementerian Luar Negeri Selandia Baru, terdapat 54 warganya.
Kemudian 44 residen permanen berpaspor China. Lalu 23 orang asal Australia beserta 12 residen permanen menggunakan paspor Negeri "Panda", delapan orang dari Inggris.
17 dari Timor Leste, 17 yang lain warga Papua Nugini, Lima Samoa, empat Tonga dan dua pendudu Fiji sisanya penduduk negara lain.
Tags:
Inspirasi